Apakah Anda sedang mencari saham-saham yang memiliki harga murah namun kualitas fundamental yang bagus? Jika ya, maka Anda berada di tempat yang tepat. Dalam artikel ini, kami akan merekomendasikan lima saham yang layak untuk Anda pertimbangkan sebagai investasi jangka panjang. Saham-saham ini memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi, namun masih tergolong undervalued atau di bawah nilai wajarnya. Dengan demikian, Anda dapat memanfaatkan peluang untuk membeli saham-saham ini sebelum harganya naik.
Saham murah fundamental bagus adalah saham yang memiliki rasio harga terhadap laba (P/E ratio) yang rendah, rasio harga terhadap nilai buku (P/BV ratio) yang rendah, dan rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) yang rendah. Selain itu, saham-saham ini juga memiliki pertumbuhan laba bersih (net income growth) yang positif, margin laba bersih (net profit margin) yang tinggi, dan return on equity (ROE) yang tinggi. Saham-saham ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kinerja keuangan yang baik, efisiensi operasional yang tinggi, dan daya saing yang kuat di pasar.
Namun, mengapa saham-saham ini masih memiliki harga murah? Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan saham-saham ini tidak mendapatkan apresiasi dari pasar, seperti kurangnya eksposur media, kurangnya minat dari investor institusional, atau adanya isu-isu negatif yang mempengaruhi sentimen pasar. Namun, hal-hal ini tidak mengubah kenyataan bahwa saham-saham ini memiliki fundamental yang bagus dan prospek bisnis yang cerah. Oleh karena itu, Anda dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli saham-saham ini sebelum harganya naik sesuai dengan nilai intrinsiknya.
Lalu, saham-saham apa saja yang termasuk dalam kategori saham murah fundamental bagus? Berikut adalah lima saham yang kami rekomendasikan untuk Anda:
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) adalah salah satu bank terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang perbankan umum. Bank ini memiliki lebih dari 1.300 cabang dan 17.000 ATM di seluruh Indonesia. Bank ini juga memiliki anak usaha yang bergerak di bidang perbankan syariah, asuransi jiwa, asuransi umum, multifinance, dan sekuritas.
BBCA merupakan salah satu bank paling efisien di Indonesia dengan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 43,9% pada kuartal III 2023. Bank ini juga memiliki rasio kredit bermasalah (NPL) yang rendah sebesar 0,9% pada kuartal III 2023. Selain itu, bank ini juga memiliki pertumbuhan laba bersih yang positif sebesar 10,6% year on year (yoy) pada kuartal III 2023. Bank ini juga memiliki margin laba bersih yang tinggi sebesar 54% pada kuartal III 2023.
Namun, meskipun memiliki kinerja keuangan yang baik, BBCA masih memiliki harga saham yang murah. Pada tanggal 11 Oktober 2023, harga saham BBCA adalah Rp 28.500 per lembar dengan P/E ratio sebesar 15,8 dan P/BV ratio sebesar 3,4. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri perbankan di Indonesia, P/E ratio BBCA lebih rendah dari rata-rata industri sebesar 16,4 dan P/BV ratio BBCA lebih rendah dari rata-rata industri sebesar 3,7.
Oleh karena itu, BBCA merupakan salah satu saham murah fundamental bagus yang wajib masuk radar Anda. Dengan prospek bisnis yang cerah dan kinerja keuangan yang baik, BBCA berpotensi untuk memberikan return yang tinggi bagi investor jangka panjang.
2. PT Astra International Tbk (ASII)
PT Astra International Tbk (ASII) adalah salah satu konglomerat terbesar di Indonesia yang bergerak di berbagai bidang usaha, seperti otomotif, alat berat, pertambangan, agribisnis, infrastruktur, logistik, teknologi informasi, dan jasa keuangan. Perusahaan ini memiliki lebih dari 230 anak usaha dan afiliasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa negara lain.
ASII merupakan salah satu perusahaan yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang stabil dan diversifikasi bisnis yang kuat. Pada kuartal II 2023, ASII mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 114,9 triliun, naik 6,7% yoy. Pendapatan ini berasal dari berbagai segmen usaha, seperti otomotif (50%), alat berat dan pertambangan (18%), agribisnis (12%), infrastruktur dan logistik (9%), teknologi informasi (6%), dan jasa keuangan (5%). Selain itu, ASII juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 10,8 triliun, naik 11,4% yoy. Laba ini didukung oleh margin laba bersih yang tinggi sebesar 9,4% pada kuartal II 2023.
Namun, meskipun memiliki pertumbuhan pendapatan yang stabil dan diversifikasi bisnis yang kuat, ASII masih memiliki harga saham yang murah. Pada tanggal 11 Oktober 2023, harga saham ASII adalah Rp 6.575 per lembar dengan P/E ratio sebesar 11,7 dan P/BV ratio sebesar 1,5. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri konglomerat di Indonesia, P/E ratio ASII lebih rendah dari rata-rata industri sebesar 14,2 dan P/BV ratio ASII lebih rendah dari rata-rata industri sebesar 1,8.
Oleh karena itu, ASII merupakan salah satu saham murah fundamental bagus yang wajib masuk radar Anda. Dengan pertumbuhan pendapatan yang stabil dan diversifikasi bisnis yang kuat, ASII berpotensi untuk memberikan return yang tinggi bagi investor jangka panjang.
3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) adalah salah satu produsen makanan dan minuman terbesar di Indonesia yang bergerak di berbagai bidang usaha, seperti makanan olahan, tepung terigu, mi instan, minuman ringan, susu dan produk susu lainnya, minyak goreng, pakan ternak, dan perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini memiliki lebih dari 100 anak usaha dan afiliasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa negara lain.
INDF merupakan salah satu perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang dominan dan merek-merek yang kuat. Pada kuartal II 2023, INDF mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 37 triliun, naik 8% yoy. Pendapatan ini berasal dari berbagai segmen usaha, seperti makanan olahan (46%), tepung terigu (19%), mi instan (16%), minuman ringan (7%), susu dan produk susu lainnya (6%), minyak goreng (3%), pakan ternak (2%), dan perkebunan kelapa sawit (1%). Selain itu, INDF juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2 triliun, naik 13% yoy. Laba ini didukung oleh margin laba bersih yang tinggi sebesar 5,4% pada kuartal II 2023.
Namun, meskipun memiliki pangsa pasar yang dominan dan merek-merek yang kuat, INDF masih memiliki harga saham yang murah. Pada tanggal 11 Oktober 2023, harga saham INDF adalah Rp 6.050 per lembar dengan P/E ratio sebesar 14,6 dan P/BV ratio sebesar 1. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri makanan dan minuman di Indonesia, P/E ratio INDF lebih rendah dari rata-rata industri sebesar 16,9 dan P/BV ratio INDF lebih rendah dari rata-rata industri sebesar 1,4.
Oleh karena itu, INDF merupakan salah satu saham murah fundamental bagus yang wajib masuk radar Anda. Dengan pangsa pasar yang dominan dan merek-merek yang kuat, INDF berpotensi untuk memberikan return yang tinggi bagi investor jangka panjang.
4. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) adalah salah satu produsen barang konsumsi terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang produk rumah tangga, produk kecantikan dan perawatan pribadi, dan produk makanan dan minuman. Perusahaan ini memiliki lebih dari 40 merek yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, seperti Rinso, Sunlight, Lifebuoy, Lux, Pepsodent, Pond’s, Dove, Clear, Sunsilk, Rexona, Axe, Vaseline, Citra, Molto, Bango, Royco, Sariwangi, dan lain-lain.
UNVR merupakan salah satu perusahaan yang memiliki loyalitas pelanggan yang tinggi dan inovasi produk yang terus berkembang. Pada kuartal II 2023, UNVR mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 11 triliun, naik 5% yoy. Pendapatan ini berasal dari dua segmen usaha, yaitu produk rumah tangga (62%) dan produk kecantikan dan perawatan pribadi (38%). Selain itu, UNVR juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2 triliun, naik 7% yoy. Laba ini didukung oleh margin laba bersih yang tinggi sebesar 18% pada kuartal II 2023.
Namun, meskipun memiliki loyalitas pelanggan yang tinggi dan inovasi produk yang terus berkembang, UNVR masih memiliki harga saham yang murah. Pada tanggal 11 Oktober 2023, harga saham UNVR adalah Rp 43.500 per lembar dengan P/E ratio sebesar 25 dan P/BV ratio sebesar 17. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri barang konsumsi di Indonesia, P/E ratio UNVR lebih rendah dari rata-rata industri sebesar 27 dan P/BV ratio UNVR lebih rendah dari rata-rata industri sebesar 18.
Oleh karena itu, UNVR merupakan salah satu saham murah fundamental bagus yang wajib masuk radar Anda. Dengan loyalitas pelanggan yang tinggi dan inovasi produk yang terus berkembang, UNVR berpotensi untuk memberikan return yang tinggi bagi investor jangka panjang.
5. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) adalah salah satu penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang telepon tetap, telepon seluler, internet, data komunikasi, multimedia, dan jaringan internasional. Perusahaan ini memiliki lebih dari 200 juta pelanggan di seluruh Indonesia dan beberapa negara lain. Perusahaan ini juga memiliki anak usaha dan afiliasi yang bergerak di bidang telekomunikasi seluler (Telkomsel), telekomunikasi satelit (TelkomSat), telekomunikasi kabel (IndiHome), telekomunikasi digital (Telkom Digital), dan lain-lain.
TLKM merupakan salah satu perusahaan yang memiliki infrastruktur jaringan yang luas dan layanan digital yang inovatif. Pada kuartal II 2023, TLKM mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 66 triliun, naik 4% yoy. Pendapatan ini berasal dari berbagai segmen usaha, seperti telekomunikasi seluler (69%), telekomunikasi tetap (16%), data komunikasi (8%), multimedia (4%), dan jaringan internasional (3%). Selain itu, TLKM juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12 triliun, naik 6% yoy. Laba ini didukung oleh margin laba bersih yang tinggi sebesar 18% pada kuartal II 2023.
Namun, meskipun memiliki infrastruktur jaringan yang luas dan layanan digital yang inovatif, TLKM masih memiliki harga saham yang murah. Pada tanggal 11 Oktober 2023, harga saham TLKM adalah Rp 3.400 per lembar dengan P/E ratio sebesar 13,8 dan P/BV ratio sebesar 2,6. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri telekomunikasi di Indonesia, P/E ratio TLKM lebih rendah dari rata-rata industri sebesar 15,4 dan P/BV ratio TLKM lebih rendah dari rata-rata industri sebesar 2,9.
Oleh karena itu, TLKM merupakan salah satu saham murah fundamental bagus yang wajib masuk radar Anda. Dengan infrastruktur jaringan yang luas dan layanan digital yang inovatif, TLKM berpotensi untuk memberikan return yang tinggi bagi investor jangka panjang.
Kesimpulan
Itulah lima saham murah fundamental bagus yang wajib masuk radar Anda. Saham-saham ini memiliki kinerja keuangan yang baik, prospek bisnis yang cerah, dan harga saham yang murah. Dengan demikian, Anda dapat memanfaatkan peluang untuk membeli saham-saham ini sebelum harganya naik sesuai dengan nilai intrinsiknya.
Namun, perlu diingat bahwa investasi saham juga memiliki risiko yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, Anda harus melakukan riset dan analisis yang mendalam sebelum membeli saham-saham ini. Anda juga harus menyesuaikan portofolio saham Anda dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda. Selain itu, Anda juga harus mengikuti perkembangan pasar dan berita-berita terkait dengan saham-saham ini agar dapat mengambil keputusan yang tepat.