Investasi adalah salah satu cara untuk mengembangkan aset dan mencapai tujuan keuangan. Namun, investasi tidak selalu mudah dan tanpa risiko. Anda perlu memiliki pengetahuan, strategi, dan pengalaman yang cukup untuk bisa memilih instrumen investasi yang tepat dan mengelola portofolio Anda dengan baik. Untuk itu, Anda mungkin membutuhkan bantuan dari manajer investasi.
Manajer investasi adalah perusahaan yang mengelola dana nasabah dengan menempatkannya ke berbagai instrumen investasi, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lainnya. Perusahaan ini bertanggung jawab untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko bagi nasabahnya.
Namun, tidak semua memiliki kinerja dan reputasi yang baik. Anda perlu selektif dalam memilih perusahaan yang dapat dipercaya dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Untuk membantu Anda, kami telah merangkum daftar dan ulasan lengkap tentang manajer investasi terbaik di Indonesia tahun 2023. Simak ulasan kami berikut ini.
1. Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI)
Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) adalah manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar di Indonesia. MAMI telah beroperasi sejak tahun 1996 dan merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, salah satu perusahaan jasa keuangan terbesar di dunia. MAMI memiliki 29 produk reksa dana dengan berbagai jenis dan kategori, seperti pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, indeks, syariah, dan terproteksi. MAMI juga menawarkan layanan pengelolaan aset khusus (discretionary fund) bagi nasabah korporasi dan institusi.
MAMI memiliki tim manajemen investasi yang profesional dan berpengalaman, serta didukung oleh jaringan global Manulife Asset Management yang tersebar di 17 negara. MAMI juga memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabahnya melalui berbagai saluran distribusi, seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas, agen penjual reksa dana independen, platform digital, dan kantor pemasaran langsung.
Salah satu produk unggulan MAMI adalah Manulife Dana Saham (MDS), yang merupakan reksa dana saham dengan kinerja terbaik di kelasnya. MDS telah memberikan imbal hasil sebesar 25,25% per tahun sejak diluncurkan pada tahun 2004. MDS juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Equity Fund Over 10 Years dari Bareksa pada tahun 2020. Produk lain yang tidak kalah menarik adalah Manulife Syariah Sektoral Amanah (MSSA), yang merupakan reksa dana saham syariah dengan imbal hasil tertinggi di Indonesia. MSSA telah memberikan imbal hasil sebesar 18,24% per tahun sejak diluncurkan pada tahun 2011⁵. MSSA juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Islamic Equity Fund dari Investor Magazine pada tahun 2019.
2. Mandiri Manajemen Investasi (MMI)
Mandiri Manajemen Investasi (MMI) adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak tahun 1993 dan merupakan anak perusahaan dari Bank Mandiri. MMI memiliki 31 produk reksa dana dengan berbagai pilihan strategi investasi, seperti pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, indeks, syariah, target date fund, dan exchange traded fund (ETF). MMI juga menawarkan layanan pengelolaan aset khusus bagi nasabah korporasi dan institusi.
MMI memiliki visi untuk menjadi manajer investasi terkemuka di Indonesia dengan memberikan solusi investasi yang inovatif dan berkualitas kepada nasabahnya. MMI memiliki tim manajemen investasi yang terdiri dari para ahli di bidangnya, serta didukung oleh teknologi informasi yang canggih dan sistem pengendalian risiko yang ketat. MMI juga memiliki akses ke jaringan distribusi yang luas melalui Bank Mandiri dan mitra distribusi lainnya, seperti perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas, platform digital, dan kantor pemasaran langsung.
Salah satu produk andalan MMI adalah Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU), yang merupakan reksa dana dengan dana kelolaan terbesar di Indonesia. MIPU telah memberikan imbal hasil sebesar 6,29% per tahun sejak diluncurkan pada tahun 1997. MIPU juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Money Market Fund Over 10 Years dari Bareksa pada tahun 2020. Produk lain yang cukup populer adalah Mandiri Investa Atraktif (MIAT), yang merupakan reksa dana campuran dengan alokasi fleksibel antara saham dan obligasi. MIAT telah memberikan imbal hasil sebesar 11,86% per tahun sejak diluncurkan pada tahun 2005. MIAT juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Aggressive Allocation Fund dari Alpha Southeast Asia pada tahun 2019.
3. BNI Asset Management (BNI AM)
BNI Asset Management (BNI AM) adalah manajer investasi yang berdiri sejak tahun 1995 dan merupakan anak perusahaan dari Bank BNI. BNI AM memiliki 25 produk reksa dana dengan berbagai jenis dan tema investasi, seperti pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, indeks, syariah, infrastruktur, konsumer, dan pendidikan. BNI AM juga menawarkan layanan pengelolaan aset khusus bagi nasabah korporasi dan institusi.
BNI AM memiliki misi untuk menjadi mitra investasi terpercaya bagi nasabahnya dengan memberikan nilai tambah yang optimal dan berkesinambungan. BNI AM memiliki tim manajemen investasi yang profesional dan berdedikasi, serta didukung oleh riset pasar yang mendalam dan analisis fundamental yang kuat. BNI AM juga memiliki keunggulan dalam hal distribusi produk melalui jaringan Bank BNI dan mitra distribusi lainnya, seperti perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas, platform digital, dan kantor pemasaran langsung.
Salah satu produk favorit BNI AM adalah BNI-AM Dana Likuid, yang merupakan reksa dana pasar uang dengan tingkat likuiditas yang tinggi. BNI-AM Dana Likuid telah memberikan imbal hasil sebesar 6,25% per tahun sejak diluncurkan pada tahun 2005. BNI-AM Dana Likuid juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Money Market Fund dari Investor Magazine pada tahun 2018. Produk lain yang menarik adalah BNI-AM Saham Syariah Sektor Riil (BNIS), yang merupakan reksa dana saham syariah dengan fokus pada sektor riil. BNIS telah memberikan imbal hasil sebesar 14,91% per tahun sejak diluncurkan pada tahun 2014. BNIS juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Islamic Equity Fund – Sectoral dari Investor Magazine pada tahun 2019.
4. Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW)
Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) adalah manajer investasi yang berdiri sejak tahun 1994 dan merupakan anak perusahaan dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero). Bahana TCW memiliki 19 produk reksa dana dengan berbagai pilihan strategi investasi, seperti pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, indeks, syariah, dan target date fund. Bahana TCW juga menawarkan layanan pengelolaan aset khusus bagi nasabah korporasi dan institusi.
Bahana TCW memiliki tujuan untuk menjadi yang terdepan dibidang investasi dengan memberikan solusi investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko nasabahnya. Bahana TCW memiliki tim manajemen investasi yang kompeten dan berintegritas, serta didukung oleh kerjasama strategis dengan TCW Group Inc., salah satu perusahaan manajemen aset terkemuka di Amerika Serikat. Bahana TCW juga memiliki akses ke jaringan distribusi yang meliputi bank, perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas, platform digital, dan kantor pemasaran langsung.
Salah satu produk terbaik Bahana TCW adalah Bahana Dana Prima (BDP), yang merupakan reksa dana campuran dengan alokasi antara saham dan obligasi sekitar 50:50. BDP telah memberikan imbal hasil sebesar 13,64% per tahun sejak diluncurkan pada tahun 1996. BDP juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Balanced Fund Over 10 Years dari Bareksa pada tahun 2020. Produk lain yang cukup diminati adalah Bahana Dana Syariah (BDS), yang merupakan reksa dana saham syariah dengan kinerja konsisten. BDS telah memberikan imbal hasil sebesar 15,17% per tahun sejak diluncurkan pada tahun 2007. BDS juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Islamic Equity Fund dari Alpha Southeast Asia pada tahun 2019.
5. Schroder Investment Management Indonesia (Schroders)
Schroder Investment Management Indonesia (Schroders) adalah manajer investasi yang berdiri sejak tahun 1991 dan merupakan anak perusahaan dari Schroders plc, salah satu perusahaan manajemen aset global yang berbasis di Inggris. Schroders memiliki 18 produk reksa dana dengan berbagai pilihan strategi investasi, seperti pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, indeks, syariah, dan multi-asset. Schroders juga menawarkan layanan pengelolaan aset khusus bagi nasabah korporasi dan institusi.
Schroders memiliki filosofi untuk menjadi perusahaan yang fokus pada nasabah dengan memberikan solusi investasi yang berbasis riset dan berorientasi pada hasil jangka panjang. Schroders memiliki tim manajemen investasi yang terdiri dari para pakar di bidangnya, serta didukung oleh sumber daya global dari grup Schroders yang memiliki lebih dari 200 tahun pengalaman di industri keuangan. Schroders juga memiliki kelebihan dalam hal distribusi produk melalui bank, perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas, platform digital, dan kantor pemasaran langsung.
Salah satu produk populer Schroders adalah Schroder Dana Prestasi Plus (SDPP), yang merupakan reksa dana saham dengan strategi investasi berdasarkan pertumbuhan (growth) dan nilai (value). SDPP telah memberikan imbal hasil sebesar 21,51% per tahun sejak diluncurkan pada tahun 1997. SDPP juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Equity Fund Over 10 Years dari Bareksa pada tahun 2020. Produk lain yang menarik adalah Schroder Dana Istimewa (SDI), yang merupakan reksa dana campuran dengan alokasi antara saham dan obligasi sekitar 80:20. SDI telah memberikan imbal hasil sebesar 14,32% per tahun sejak diluncurkan pada tahun 2006. SDI juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Moderate Allocation Fund dari Alpha Southeast Asia pada tahun 2019.
Kesimpulan
Itulah daftar dan ulasan lengkap tentang manajer investasi terbaik di Indonesia tahun 2023. Kami berharap artikel ini dapat membantu Anda dalam memilih perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda.
Namun, perlu diingat bahwa kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan. Anda juga perlu memperhatikan profil risiko, biaya, dan ketentuan masing-masing produk reksa dana sebelum berinvestasi. Selalu konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional jika Anda ragu atau membutuhkan bantuan lebih lanjut.